Kamis, 22 Oktober 2009

kulit

2.Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka

Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.

Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.

EPIDERMIS

Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu.
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam) :
1. Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
2. Stratum Lusidum Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.
3. Stratum GranulosumDitandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel Langerhans.
4. Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel Langerhans.
5. Stratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit.
Fungsi Epidermis : Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel Langerhans).

DERMIS

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Dermis terdiri dari dua lapisan :
• Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.
• Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.

Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan tampak mempunyai banyak keriput.
Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis.

Fungsi Dermis : struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing forces dan respon inflamasi
SUBKUTIS
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber.

VASKULARISASI KULIT
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui membran epidermis

FISIOLOGI KULIT
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan metabolisme.
Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir, puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan cairan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. Temperatur perifer mengalami proses keseimbangan melalui keringat, insessible loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal. Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. Bila temperatur meningkat terjadi vasodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. Pada temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit akan vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas.

KLASIFIKASILUKA
Luka dapat terjadi pada trauma, pembedahan, neuropatik, vaskuler, penekanan dan keganasan
Luka diklasifikasikan dalam 2 bagian :
1. Luka akut : merupakan luka trauma yang biasanya segera mendapat penanganan dan biasanya dapat sembuh dengan baik bila tidak terjadi komplikasi. Kriteria luka akut adalah luka baru, mendadak dan penyembuhannya sesuai dengan waktu yang diperkirakan Contoh : Luka sayat, luka bakar, luka tusuk, crush injury. Luka operasi dapat dianggap sebagai luka akut yang dibuat oleh ahli bedah. Contoh : luka jahit, skin grafting.
2. Luka kronik : luka yang berlangsung lama atau sering timbul kembali (rekuren) dimana terjadi gangguan pada proses penyembuhan yang biasanya disebabkan oleh masalah multifaktor dari penderita. Pada luka kronik luka gagal sembuh pada waktu yang diperkirakan, tidak berespon baik terhadap terapi dan punya tendensi untuk timbul kembali. Contoh : Ulkus dekubitus, ulkus diabetik, ulkus venous, luka bakar dll.

PENYEMBUHAN LUKA
Penyembuhan luka adalah suatu bentuk proses usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Komponen utama dalam proses penyembuhan luka adalah kolagen disamping sel epitel. Fibroblas adalah sel yang bertanggung jawab untuk sintesis kolagen. Fisiologi penyembuhan luka secara alami akan mengalami fase-fase seperti dibawah ini :

A. Fase inflamasi
Fase ini dimulai sejak terjadinya luka sampai hari kelima. Segera setelah terjadinya luka, pembuluh darah yang putus mengalami konstriksi dan retraksi disertai reaksi hemostasis karena agregasi trombosit yang bersama jala fibrin membekukan darah. Komponen hemostasis ini akan melepaskan dan mengaktifkan sitokin yang meliputi Epidermal Growth Factor (EGF), Insulin-like Growth Factor (IGF), Plateled-derived Growth Factor (PDGF) dan Transforming Growth Factor beta (TGF-β) yang berperan untuk terjadinya kemotaksis netrofil, makrofag, mast sel, sel endotelial dan fibroblas. Keadaan ini disebut fase inflamasi. Pada fase ini kemudian terjadi vasodilatasi dan akumulasi lekosit Polymorphonuclear (PMN). Agregat trombosit akan mengeluarkan mediator inflamasi Transforming Growth Factor beta 1 (TGF b1) yang juga dikeluarkan oleh makrofag. Adanya TGF b1 akan mengaktivasi fibroblas untuk mensintesis kolagen.

B. Fase proliferasi atau fibroplasi
Fase ini disebut fibroplasi karena pada masa ini fibroblas sangat menonjol perannya. Fibroblas mengalami proliferasi dan mensintesis kolagen. Serat kolagen yang terbentuk menyebabkan adanya kekuatan untuk bertautnya tepi luka. Pada fase ini mulai terjadi granulasi, kontraksi luka dan epitelialisasi
C. Fase remodeling atau maturasi
Fase ini merupakan fase yang terakhir dan terpanjang pada proses penyembuhan luka. Terjadi proses yang dinamis berupa remodelling kolagen, kontraksi luka dan pematangan parut. Aktivitas sintesis dan degradasi kolagen berada dalam keseimbangan. Fase ini berlangsung mulai 3 minggu sampai 2 tahun . Akhir dari penyembuhan ini didapatkan parut luka yang matang yang mempunyai kekuatan 80% dari kulit normal
Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka :
Faktor lokal
1. Suplai pembuluh darah yang kurang
2. Denervasi
3. Hematoma
4. Infeksi
5. Iradiasi
6. Mechanical stress
7. Dressing material
8. Tehnik bedah
9. Irigasi
10. Elektrokoagulasi
11. Suture materials
12. Antibiotik
13. Tipe jaringan
14. Facilitious wounds

Faktor umum
1. Usia
2. Anemia
3. Anti inflammatory drugs
4. Cytotoxic and metabolic drugs
5. Diabetes mellitus
6. Hormon
7. Infeksi sistemik
8. Jaundice
9. Penyakit menular
10. Malnutrisi
11. Obesitas
12. Temperatur
13. Trauma, hipovolemia dan hipoksia
14. Uremia
15. Vitamin C dan A
16. Trace metals

1.Kulit, Strukturnya dan fungsi, serta Hal-hal Yang Berkaitan dengan Perawatannya
Kulit adalah lapisan terluar dari tubuh manusia, yang sebagian besar ditumbuhi rambut, baik rambut halus maupun rambut kasar dan panjang, yang membungkus seluruh permukaan tubuh manusia. Secara anatomi fungsi kulit melindungi tubuh terhadap benda asing, misalnya bakteri dan benturan fisik, juga berfungsi menghindari penguapan yang berlebihan.
Penuaan kulit merupakan proses kemunduran dari struktur dan fungsi seluruh sistem di dalam tubuh, termasuk sistem pada kulit. Mulai berhentinya proses pertumbuhan dan dimulainya proses penuaan pada kulit seseorang bukan merupakan dua fenomena yang terpisah melainkan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Semakin meningkat usia, kemampuan alamiah kulit akan semakin menurun pula dalam proses pertumbuhannya, terutama pada usia setelah remaja.

Struktur Kulit
Kulit adalah suatu struktur jaringan diperlengkapi dengan pembungkus yang kedap air (waterproof) dan melindungi tubuh, mengandung ujung-ujung saraf sensible (perasa) dan membentuk pengaturan suhu. Didalam lapisan kulit yang lebih dalam terdapat banyak vaskularisasi dan ujung-ujung saraf sensible sehingga bila terjadi penekanan setempat dalam waktu lama maka sirkulasi akan mengalami gangguan.
Kulit terdiri dari beberapa lapisan, dari yang paling luar sampai yang paling dalam, dan kulit tubuh dari satu bagian tubuh dengan bagian yang lain sangat berbeda. Kulit di daerah wajah dan leher jauh berbeda dengan ketebalan kulit di daerah telapak tangan dan kaki. Kulit menerima stimulus sakit, perabaan dan perubahan temperatur.
Kelenjar Sebacea yang berada di dalam dermis, sel-sel yang ada dalam kelenjar ini akan bergabung menimbun butir-butir lemak dan akan dikeluarkan sebagai sebum (= sekret kelenjar Sebacea, berupa zat kental setengah cair yg terdiri dari lemak dan debris epitel) dan akan masuk kedalam folikel rambut, mengalir mengikuti rambut menuju permukaan kulit.
Sekresi ini mengandung lemak, protein, garam dan air. Sebum ini dapat berfungsi dalam cuaca dingin mempertahankan suhu badan dengan cara menghalangi penguapan. Kelenjar ini terdapat banyak di kepala dan wajah dan bentuk yang agak besar terdapat di sekitar lubang hidung, mulut dan telinga luar.
Kelenjar keringat (sudorifera) terdapat di dalam subkutis membentuk saluran keluar yang cukup panjang dan bermuara pada suatu lubang kecil pada permukaan kulit, terutama terdapat pada telapak kaki dan tangan, memberi stimulis untuk berkeringat pada suhu tinggi dan saat emosi meningkat. Berkeringat karena emosi bisa tampak pada dahi, ketiak, telapak kaki dan tangan.
Perubahan kulit meliputi: perubahan morfologi pada kulit menua, biasanya menggambarkan kombinasi gambaran klinis perubahan kronologik (alamiah) dan proses photo aging. Perubahan kronologik: terjadi penipisan kulit, kulit menjadi kering, garis-garis normal kulit terlihat lebih dalam, terdapat kekendoran, hilangnya elastisitas kulit, dapat timbul lesi kulit.
Akibat photo aging: kulit menebal, kering, lebih kasar, kerutan kulit lebih dalam, warna kulit kekuningan, timbul telaengktasi, timbul bercak-bercak pigmentasi, dapat timbul keadaan-keadaan kulit seperti karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel basal dll.
Proses penuaan kulit: ada dua teori yaitu 1) akibat genetik yang menurun dan 2) akibat dari kerusakan lingkungan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses penuaan kulit antara lain:
Genetik: dimana kondisi kulit pada orang-orang tertentu mempunyai kecenderungan untuk mengalami penuaan lebih awal, seperti kerut dan uban; Hormonal: sangat berperan terhadap perkembangan kelenjar-kelenjar kulit dan folikel rambut, sehingga adanya perubahan hormonal akan mengganggu fungsi organ-organ dalam kulit; Psikis: timbulnya stress psikis yang terus menerus dapat menyebabkan kulit nampak cepat tua; Sinar matahari: paparan sinar matahari dapat menimbulkan berbagai derajat kerusakan pada kulit dan akhirnya dapat menyebabkan terjadinya penuaan pada kulit.
Derajat kerusakan tergantung dari lamanya paparan serta dosis penyinaran yang diterima; Penyakit: beberapa penyakit tertentu dapat mempercepat timbulnya penuaan kulit, antara lain: diabetes mellitus, arteriosklerosis, penyakit auto imun dll; Pengaruh alkohol dan rokok: yang menyebabkan gangguan peredaran darah sehingga nutrisi kulit terganggu dan berakibat terganggunya pembentukan sel-sel kulit yang baru; Pengaruh lingkungan: salah satu faktor yang terpenting yaitu paparan yang lama terhadap sinar matahari.
Hal ini menjelaskan mengapa proses penuaan lebih jelas pada bagian badan yang terbuka. Paparan sinar matahari kronik selama beberapa tahun akan menimbulkan kerusakan kulit yang lebih berat dari penuaan kulit secara kronologik (alamiah) dalam jangka waktu yang sama.

Harus Diperhatikan
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk kesehatan kulit:
peranan gizi yang sangat penting bagi kulit, termasuk pula pertumbuhan rambut oleh karena jumlah zat makanan yang kita makan harus sesuai dengan kebutuhan masing-masing, dengan melaksanakan menu yang baik dan seimbang sehingga kulit senantiasa selalu bersinar dan cerah;
Hindari stres/ ketegangan yang dapat mempercepat penuaan dini pada kulit. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan perawatan secara tepat, meliputi: pembersihan secara teratur, pemakaian pelindung matahari, pelembab yang sesuai dengan jenis kulit;
Perawatan kesehatan kulit yang memerlukan tindakan medis seperti: mengatasi/mengurangi dan merehabilitasi kerusakan (kecacatan) akibat jerawat atau penyakit kulit yang dapat mengganggu penampilan kulit; mengenal penyakit kulit secara dini, baik itu didapat akibat pengaruh kosmetik atau lingkungan ataupun yang didapat secara alamiah dari tubuh.

Anatomi 2
Indera Peraba (Kulit )
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.
1. Susunan Kulit

struktur-kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum.
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
2. Fungsi Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
Fungsi kulit manusia, yaitu:

1. Fungsi proteksi
Melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik maupun mekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, seperti zat-zat kimia iritan (lisol, karbol, asam atau basa kuat lainnya), gangguan panas atau dingin, gangguan sinar radiasi atau sinar ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri atau virus.

2. Fungsi Absorpsi
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal, tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban udara, metabolisme dan jenis vehikulum zat yang menempel di kulit. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, saluran kelenjar atau saluran keluar rambut.

3. Fungsi Ekskresi
Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh. Produk kelenjar lemak dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 – 6,5.

4. Fungsi Pengindra (Sensori)
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah erotik.

5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh
Kulit melakukan peran ini dengan mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit.

6. Fungsi pembentukan Pigmen
Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak di lapisan basal epidermis. Jumlah melanosit serta jumlah dan besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit.


Fungsi Keratinasi
Proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung selama 14 – 21 hari. Proses ini dilakukan agar kulit dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Pada beberapa macam penyakit kulit proses ini terganggu, sehingga kulit akan terlihat bersisik, tebal, kasar dan kering.

8. Fungsi Produksi Vitamin D
Kulit juga dapat membuat vitamin D dari bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari.

9. Fungsi Ekspresi Emosi
Hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan emosi yang terdapat dalam jiwa manusia.


4.Pengertian kulit berpigmentasi, proses terjadinya kulit dehidrasi, faktor penyebab
terjadinya pigmentasi, Jenis-jenis hyperpigmentasi dan tanda-tandanya, serta
jenis-jenis hypopigmentasi dan tanda-tandanya.

1. Pengertian Kulit Berpigmentasi

Kulit berpigmentasi adalah kondisi kulit yang mengalami perubahan sehingga terjadi warna kulit yang tidak merata berupa bercak-bercak/flek yang tidak sama dengan warna kulit aslinya. Bercak kulit tersebut terjadi karena adanya gangguan sel melanosit dalam
membentuk zat warna kulit yang disebut melamin atau pigmen.
Gangguan sel melanosit dapat berupa kegagalan atau tidak
dapat memproduksi melamin/pigmen sehingga akan terjadi bercak
putih, disebut sebagai hypopigmentasi. Sedangkan gangguan sel
melanosit yang berlebihnya produksi melamin/pigmen namun tidak
merata sehingga terjadi bercak-bercak coklat, biru, merah, ataupun
hitam disebut sebagai hyperpigmentasi .




2. Faktor Penyebab Terjadinya Gangguan Pigmentasi kulit

a. Sinar matahari
Sinar matahari merupakan salah satu faktor lingkungan luar yang
dapat mengakibatkan gangguan pigmentasi. Kulit orang Indonesia
termasuk tipe kulit yang mudah mengalami pigmentasi. Sinar
matahari memancarkan sinar ultra violet di mana sinar tersebut
mempunyai efek buruk terhadap kulit, sehingga orang perlu
menghindari pajanan sinar matahari tersebut dalam waktu lama.

b. Genetik/keturunan
Pada orang tertentu sering mengalami kondisi kulit hyperpigmentasi
maupun hypopigmentasi yang disebabkan faktor keturunan. Bila hal
ini terjadi maka akan sulit untuk dihindari maupun ditanggulangi.

c. Hormonal
Terjadinya gangguan hormon yang berpengaruh pada pigmen,
misalnya pada masa kehamilan, masa menopause ataupun minum pil
KB.

d. Usia
Pada usia lanjut ada kecenderungan timbul hyperpigmentasi yang
berupa bercak merah, coklat, biru hingga hitam. Hal ini disebabkan
oleh struktur kulit yang secara anatomis dan fisiologis mengalami
perubahan.

e. Bahan-bahan kimia
Pada orang tertentu sering mengalami kondisi kulit hyperpigmentasi
maupun hypopigmentasi yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia
terutama bahan-bahan kimia bersifat keras seperti yang terkandung
dalam obat panu, deterjen dan sebagainya.

f. Faktor mekanis
Misalnya tersentuh knalpot dalam kondisi panas, tersiram air panas,
sehingga merusak jaringan kulit.

g. Penyakit kulit kronis
Orang yang menderita penyakit kulit kronis sehingga menimbulkan
bercak-bercak pada kulit.

3. Jenis-jenis Hyperpigmentasi dan Tanda-Tandanya

a. Melasma
Adalah terjadinya bercak-bercak coklat muda, coklat tua yang tidak
merata yang umumnya mengenai wajah secara simetris antara kiri
dan kanan. Kelainan melasma banyak terjadi pada manusia yang
tinggal di daerah tropis tanpa mengenal ras/bangsa. Melasma yang
terjadi karena kehamilan disebut melasma gravisarum di mana hal ini
akan hilang setelah melahirkan.

b. Lentigo
Lentigo adalah terjadinya hyperpigmentasi yang berbentuk bercak
kecil-kecil berwarna coklat kehitaman. Kelainan ini dimulai satu
persatu dan semakin bertambah banyak hingga mengenai seluruh
tubuh terutama pada daerah yang terpajan sinar matahari.

c. Freckles/ephilides
Disebut juga Sproeten di mana kelainan ini banyak terdapat pada
bangsa kulit putih pada usia 5 tahun ke atas. Faktor utama yang
mendorong timbulnya freckles adalah pajanan sinar matahari,
sehingga pada orang kulit putih akan lebih timbul pada musim
panas dan musim dingin akan hilang dengan sendirinya.

d. Adison
Adalah bercak kehitaman yang akhirnya menular ke seluruh tubuh.
Kelainan ini karena produksi hormon "corticosteroid" berkurang dan
melibatkan proses melamin pada kulit.
Merawat Kulit Wajah Berpigmentasi
SMK Bidang Tata Kecantikan Kulit, Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit 4

e. Melanoderma
Kelainan hyperpigmentasi berupa bercak kecoklatan karena
peradangan atau inflamasi misalnya karena luka bakar, terkena
knalpot, terkena obat-obatan keras seperti obat panu, spiritus ataupun
alergi kosmetik tertentu

4. Jenis-Jenis Hypopigmentasi dan Tanda-Tandanya

Hypopigmentasi merupakan kelainan yang berwarna putih akibat adanya
kegagalan sel melanosit dalam membentuk melamin/pigmen sehingga
terjadi bercak putih. Kelainan hypopigmentasi pada dasarnya tidak dapat
dicegah bila penyebabnya adalah faktor keturunan/genetik. Perawatan
hypopigmentasi hanya dapat dilakukan kamuflage secara kosmetik.
Macam-macam hypopigmentasi antara lain:

a. Kokoderma
Kokoderma terjadi pada daerah setempat yang melanositnya rusak,
karena adanya faktor yang merusak melanosit tersebut seperti
berikut ini:
1. Adanya luka bakar pada kulit sehingga terjadi jaringan parut,
2. Pemakaian deterjen yang mengandung fenol
3. Setelah mengandung exeem kronis,
4. Sering menggunakan sarung tangan kronis,
5. Terjadinya inflamasi/terkena knalpot.

b. Albino
Terjadinya hypopigmentasi di seluruh tubuh (kulit, rambut, mata) di
mana kulit menjadi putih kemerahan. Kelainan ini merupakan
warisan yang diturunkan. Albino dapat mengenai pada semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar