Beberapa bulan setelah melaksanakan sidang PKL (Praktek Kerja Lapangan) rasanya
sangat lah mengesankan apalagi dengan pengaharapan hasil ujian semester yang
sangat maksimal sehingga pada akhirnya saya bisa merasakan bagaimana pada
rasanya menjadi "Real Mahasiswa" yang seharusnya merasakan hal
tersebut, akan tetapi itulah awalnya yang pada akhirnya memikirikan apalagi,,.
dan apalagi yang harus dilakukan untuk menambahkan pengalaman ini, sehingga
tidak akan merasa kurang setalah lulus nanti.
Tibalah disaat saya sangat bersemangat bagaimana caranya untuk menambah
pengalaman dan pengetahuan, bukan hanya dikampus saja akan tetapi diluar hal
yan gbanyak orang tidak ketahui. Saya sangat menyadari bahwa memang beberapa
universitas di Indonesia menganggap bahwa bentuk pencarian pengalaman mereka ke
Luar Negeri adalah proses yang biasa, akan tetapi sangatlah luar biasa pada
Universitas yang masih tidak terbiasa.
Setelah pada awalnya saya melakukan 25 kali pendaftaran untuk mengikuti
kegiatan diluar kampus terutama, revisi sana sini dengan Profesor yang sangat
jeli dalam mengoreksi Recomendation Letter dan lain - lain. Pada akhirnya UNDIP
lah yang menerima saya sebagai delegasi terbaiknya untuk mengikuti acara
diluar. Ini adalah hal yang sangat tidak saya duga sebelumnya, karena begitu
banyak proses yang harus dijalani untuk mencapainya, dan bukan mudah.
LIMUN adalah London International Model United Nation yang merupakan kegiatan
tahunan dari seluruh mahasiswa dari berbagai negara, yang meruapakan mahasiswa
terbaik dari Universitas dan Negaranya. Inilah yang tidak dapat saya bayangkan
teman. Proses menuju LIMUN saya hadapi dengan beberapa seleksi yang
dilaksanakan oleh UNDIP sebagai Universitas yang sudah 3 kali mengikuti
kegiatan ini. Persiapan sertifkat, CV , Motivation Letter dan nilai Score TOEFL
yang sangat pas - passan saya bertekad untuk mendaftarkan diri. Tiba lah pada
saat saya memasuki ruangan wawancara di Gedung Arsitek UNDIP lantai 3. Wawww,..
Full Bahasa Inggris,.. hehe
Dengan muka tersenyum keluar lah saya dari ruangan yang sangat panas tersebut,
yang isinya soal tanya jawab darai beberapa pewawancara, tanpa banyak bicara
sayapun pulang menuju kos untuk melihat agenda yang lain.
Diterima seleksi LIMUN
_**_
Pada minggu - minggu setelah nya saya tetap memantau website dan twitter LIMUN
, akan kah saya diterima, persentase itu hanyalah 50 - 50 oleh karena itu saya
putuskan untuk memesan tiket pulang menuju medan sambil mengurus survei
penelitian saya dengan mengambil libur selama 2 minggu. Tiket pun sudah di
tangan.
Keyakinan bahwa tidak diterima di LIMUN meningkat setelah saya putuskan untuk
pulang ke Medan. Hari demihari pun terlewat saat nya saya pulang pun tiba,
akhirnya saya pulang dengan membawa bahan - bahan suvei penelitian. Niaklah
saya ketika memdi kereta yang membawa ke Bandung dan selanjutnya di
terbangkan ke Medan. Perjalan pulang terasa amat sedih, ketika saya berfikir
bahwa saya perlu belajar banyak lagi untuk mengikuti kegiatan - kegiatan diluar
kampus. Tepat pada pukul 12.00 WIB saya di telpon oleh seseorang dan ia
mengatakan selamat anda di terima dalam LIMUN 2013,.ha ini siapa yang nelpon
yah,. apa salah sambung kali, tapi acaranya tepat. dengan muka heran saya
menanyakan,.
Akhirnya saya sadar bahwa saya memang diterima di
LIMUN 2013 dan rasanya pengen loncat dari kerete dan kembali ke Semarang.
Panitia LIMUN UNDIP menginformasikan bahwa semua delegates harus kumpul pada
tanggal yang telah ditentukan. wahhh,..saya bingung perjalan tiket pulang pergi
Semarang - Medan sudah di beli. Pagi hari samapi di kota Lautan Api dalam
sejarahnya. Oh ada yang lupa nihh, saya berangkat dengan teman saya namanya
Wid**,. di samarkan ya,.. hahah..
Tiba di kota bandung saya di jemput oleh saudara disana, dan akhirnya cerita
tenang pengalamn saya di Semarang dan terceploslah di terima di LIMUN, waduh,.
akhirnya saya dapat arahan untuk kembali pulang dengan tiket yang sudah ada di
tangan. Pagi hari tiba dan saatnya saya harus memutuskan apakah saya pulang ke
Medan atau kembali ke semarang, akhirnya keputusan saya adalah mengambil
kesempatan untuk berangkat ke London, guysss,...
Pertemuan Dream Tim
_**_
Say goodbye to Wid**, sayapun kembali pulang menuju kota Lumpia dan Bandeng
duri lunak..dengan bus dari bandung. Sampai di kos pada pagi subuh, saya di
introgasi teman-teman kos, loh kok balik lagi, bukannya udah berangkat,..senyum
dan tawa hanya sekedar saja (seperti lagu) itulah yang saya lakukan. Sore hari
saatnya bertemu dengan orang - orang yang akan berangkat bersama dari UNDIP
bersama dengan saya, siapakah mereka : Angel ( Ekonomi),Putri Fuu, Ikhsan dan
Umi (Fak. Teknik), Talita, Cena, Ganang(Kedokteran) Beltsazar( Fisip) Dewi
(FKM) dan saya , Mirza ( FPIK). 10 dream Tim dari bebagai fakultas di UNDIP
Pertemuan pertama membuat saya sedikit melihat bagaimana sifat dari setiap
orang, tetapi hal yang mengherankan mengapa saya dipilih menjadi pimpinan tim
di LIMUN 2013 ini, ini adalah jalannya dari yang Maha Berkehendak. Saya
berterus terang kepada semua anggota Tim bahwa saya akan pulang untuk melakukan
survei penelitian. Hari esok saya sambut dengan membeli tiket untuk pulang
kembali dengan memilih tiket kereta ekonomi (karena dompet sudah kosong). Hari
itu saya berfikir dan akhirnya bertanya pada teman - teman yang tahun lalu
berangkat, bagaimana soal pendanaan nya??,. waduh, ya kalian membuat proposal
dan lain - lain,. sehingga dapat berangkat ke London, ternyata perlu usaha yang
sangat keras lagi untuk menempuhnya, akhirnya roti yang saya egang saat
menelponpun saya lahap habis dan langsung menelannya. Harus berfikir keras
bagaimana bisa mendapatkan dana yang banyak dalam waktu 7 bulan. Hmm,...
Kembali ke Semarang
_**_
Selama 7 bulan bersama mulai dari pembuatan proposal sampai penyebarannya
itupun kami lalu denga berbagai macam kendala dan masalah dalam tim maupun
diluar tim, tapi inilah tim yang saya bangun dan akan saya bawa menuju
kota terbaik dunia versi On the Spot ataupun juga versi saya ( karena baru
pertama kali ke Eropa), rapat - demi rapat dilalui sampailah pada akhirnya
saya harus mengurus penelitian saya dan kembali ke Medan pula dan selanjutnya
ke Sibolga.