Rabu, 21 Juli 2010

Kepulauan Karimunjawa

karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dengan luas daratan ±1.500 hektar dan perairan ±110.000 hektar, Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.

Berdasarkan legenda yang beredar di kepulauan, Pulau Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang Sunan Muria yang prihatin atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun" (kabur) dari puncak Gunung Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu agamanya. Karena tampak "kremun-kremun" maka dinamakanlah pulau tersebut Pulau Karimun.

sejak tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah Jepara sebagai Taman Nasional. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. Beberapa fauna langka yang berhabitat disini adalah elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau.

Tumbuhan yang menjadi ciri khas Taman Nasional Karimunjawa yaitu dewadaru (Crystocalyx macrophyla) yang terdapat pada hutan hujan dataran rendah.

Ombak di Karimunjawa tergolong rendah dan jinak, dibatasi oleh pantai yang kebanyakan adalah pantai pasir putih halus.

Eksotisme Wisata Alam di Kep. Karimun Jawa

Sekitar pertengahan tahun 2009, saya mendapat kesempatan untuk mendampingi para Taruna melakukan latihan Scuba Diving di Karimun Jawa. Lokasinya berada di sebelah utara Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, meskipun belum dioptimalkan sebagai obyek wisata oleh Pemerintah, namun kepulauan ini mempunyai eksotisme keindahan alam yang memukau. Kep. Karimun Jawa ini lebih dikenal sebagai lokasi wisata penyelaman. Kepulauan Karimunjawa terdapat rangkaian 27 pulau. Dari 27 pulau itu, lima di antaranya dihuni penduduk, yaitu Pulau Karimunjawa, Kemujan, Parang, Nyamuk, dan Genting. Sebagian besar penduduk fokus pada sektor perikanan.

ada saat saya disana selama kurang lebih satu minggu, saya tinggal di sebuah homestay. Karimun Jawa ini memiliki sekitar 20 homestay dengan kapasitas yang berbeda-beda. Kalo menurut saya homestay-homestay ini merupakan cikal bakal hotel-hotel nantinya, apabila lokasi wisata ini dikelola dengan baik sehingga semakin ramai dengan wisatawan. Namanya juga daerah dengan potensi utama perikanan, jadi setiap kali makan lauk pauknya tidak pernah jauh dari makanan jenis ikan. Bisa jadi makan pagi dengan ikan digoreng kering, siangnya dibikin sup ikan, dan malam harinya ikan dibakar. Jadi intinya ya ikan-ikan juga. Karimun Jawa juga dijadikan sebagai Taman Nasional, sehingga berbagai jenis flora masih tumbuh secara alami disini.

Jadi apabila ada kesempatan, terutama anda yang memiliki hobby menyelam, menginginkan suasana alam yang masih natural, silakan berkunjung dan berlibur di pulau ini. Saya yakin anda akan ketagihan untuk datang lagi dan lagi di kepulauan ini.