Jumat, 30 September 2011

Peran Pemuda''

       Sangatlah mengenaskan bila Negara maritim seperti Indonesia memiliki > 13.000 pulau, termasuk kedalam negara yang memiliki nelayan yang miskin,..kemanakah sumber daya alam perikanan yang ada di hamparan lautan luas kita ? Kenapa msayarakat Nelayan di Indonesia masih saja tetap miskin,..siapa yang mengolahnya? itu adalah pertanyaan besar untuk seluruh Rakyat Indonesia terutama Pemerintah dan Pemuda sebagai Icon perubahan.

     Kita adalah bangsa Besar yang memiliki lahan Perairan yang besar pula, lalu kenapa kita tidak selalu berfikir cermat dalam memandang seluruh Sumber daya yang ada di Perairan Indonesia. Indonesia memilki begitu banyak Biodiversity, terutama di sektor perikanan dan kelautan karena Indonesia termasuk daerah tropis yang cukup dalam penerimaan cahaya matahari.

      Begitu banyak Jenis ikan yang ada di laut Nusantara tapi mengapa sekarang Jenis ikan itu malah punah dan tidak pernah untuk muncul kembali di perairan Indonesia. Inilah adalah hal tragis yang di hadapai oleh bangsa beribu pulau ini.

      Tidak kah kita befikir bahwa daratan adalah sempit dan lautan adalah luas, disinalah orang - orang beranggapan salah, bahwa daratan yang paling luas, sebaliknya bahwa lautan lah yang amat sangat luas, apalagi di Indonesia. sangat lah mengecewakan bila begitu banyak sumber daya yang ada di lautan Nusantara akan tetapi tidak dimanfaatkan seoptimal mungkin dan menjaga kelestarian nya.

     Disinilah Peran Pemuda tergambarkan dalam Sudut pandang yang sangat mengahurumkan, karena sebagai ''icon'' perubahan nasional, dan ''icon'' pembangunan nasional terutama di bidang perikanan dan kelautan. masyarakat memberikan harapan besar kepada para pemuda untuk berfikir dan bertindakdalam memecahkan permasalahan yang timbul di masyarakat sehingga tercapailah Peran pemuda Seutuhnya.






12.000 WNI Bekerja di Lautan Internasional

        Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan, terdapat sekitar 12 ribu orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di berbagai kapal yang berlayar di lautan internasional.
“Ada 12.000 orang tenaga kerja Indonesia yang bekerja baik di kapal Indonesia maupun di kapal asing yang berlayar di perairan internasional,” kata Fadel di Jakarta, Senin (11/4/2011) malam.
      Menurut Fadel, hal tersebut diketahui setelah dirinya melakukan inventarisasi data akibat terjadinya peristiwa nahas pembajakan kapal Indonesia oleh perompak Somalia. Ribuan pelaut Indonesia itu tersebar di berbagai kawasan seperti di berbagai negara di Asia dan Eropa.
       Ia mencontohkan, terdapat sekitar 2.000 orang di Spanyol, 600 orang di Taiwan, dan 400 orang di Thailand. Para WNI tersebut, telah diminta untuk membangun semacam asosiasi antarsesama pelaut Indonesia. “Sudah saya minta untuk membangun asosiasi dan tetap berhubungan dengan pihak kedubes kita di luar negeri,” kata Fadel.

Indonesia Jajaki Pasar Perikanan Belanda

         Indonesia saat ini tengah mempelajari peluang perdagangan produk perikanan ke Belanda, hal tersebut disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad saat bertemu dengan Menteri Urusan Eropa dan Kerjasama Internasional Kerajaan Belanda, Ben Knapen di Jakarta hari ini (7/7/2011).
        Kepada Knapen, Fadel menyatakan, proses pengolahan produk perikanan asal Indonesia telah memenuhi standar produk sebagaimana yang disyaratkan oleh Uni Eropa.Dengan adanya kerjasama ini, KKP menargetkan ekspor produk perikanan ke UE sebesar 98.670 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 369,496 juta.

Nelayan Miskin Seperempat Jumlah Penduduk Miskin Indonesia

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan bahwa seperempat dari seluruh total penduduk miskin yang berada di Indonesia adalah dari kelompok dan keluarga nelayan tradisional di pesisir.
“Jumlah mereka (nelayan miskin dan anggota keluarganya) di pesisir adalah sebanyak 7,87 juta orang atau 25,14 persen dari total penduduk miskin nasional yang sebanyak 31,02 juta orang,” kata Fadel di Gedung Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (28/6/2011).
Fadel memaparkan, jumlah 7,87 juta orang tersebut berasal dari sekitar 10.600 desa nelayan miskin yang terdapat di kawasan pesisir di berbagai daerah di Tanah Air.
Sebagai perbandingan, jumlah desa miskin sebanyak 28.258 desa dari keseluruhan 73.067 desa di Indonesia.
Untuk itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tim Koordinasi Peningkatan dan Perluasan Program Pro-Rakyat.
Dalam Keppres tersebut, Fadel sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan ditampuk sebagai koordinator untuk mengarahkan berbagai program pengentasan kemiskinan di daerah pesisir.
Ia mengemukakan, melalui aturan ini diharapkan pendapatan nelayan dan usaha perikanan dapat ditingkatkan, serta mampu meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya ikan.
Sumber : antara
Editor : Titis Jati Permata