Minggu, 21 Maret 2010

teknik budidaya arwana

Tehnik Budidaya Ikan Arwana

Budidaya Ikan arwana bukanlah sesuatu yang mudah anda harus mempelajari beberapa tehik atau cara untuk membudidayakan Ikan arwana ini,saya sech ga tau yang profesional tapi kalau cara budidaya ikan arwana yang dasar adalah sebagai berikut :

Pemeliharaan Induk
Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.

Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.

Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.

Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.

Pemberian Pakan
Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.

Kematangan gonad
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.

Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.

Pembedaan Kelamin
Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun.

Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.

Kebiasaan Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).

Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.

2. Panen Larva
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.

Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.

Teknik Pembenihan
Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45×45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil.

Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.

Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.

Pemeliharaan Larva
Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.
Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya.

Senin, 01 Maret 2010

UKSA 387

Uksa - 387

Bagi para penyelam memiliki sertifikat selam adalah suatu hal yang wajib. Bila seorang yang mengaku penyelam tetapi tidak memiliki sertifikat selam itu sama saja dengan orang yang mengendarai mobil atau motor tanpa memiliki SIM.

Sertifikat selam diterbitkan oleh organisasi-organisasi selam Internasional melalui cabangnya dimasing-masing Negara. Organisasi selam internasional tersebut antara lain :

· CMAS (Confederation Mondiale Des Activitites Subaquatiques), perwakilan untuk wilayah Indonesia adalah POSSI (Persatuan Olah raga Selam Seluruh Indonesia)

· PADI (Professional Diving Instructor)

· ADS International (Association of Diving School International), perwakilan untuk wilayah Indonesia adalah ADS International Indonesia denga pusat di Bali.

· Dan lain-lainnya

Didalam organisasi selam tersebut terdapat instruktur-instruktur selam yang diberi hak untuk mendidik, menguji dan mengeluarkan sertifikat selam.UKSA-387 Universitas Diponegoro sebagai sebuah klub selam saat ini mempunyai 2 orang alumni yang memiliki sertifikat instruktur selam yaitu Ir.Amiruddin (Instruktur CMAS dan ADS International) dan Mirza Arya Santana (Instruktur PADI).

Sertifikat selam bukan hanya sekedar surat yang menyatakan bahwa seseorang diperbolehkan menyelam tetapi lebih dari itu, seseorang yang hendak memperoleh sertifikat selam harus melalui rangkaian tahapan pendidikan yaitu :

· Pendidikan Akademis Penyelaman (PAP)

Didalam Pendidikan Akademis Penyelaman terdapat beberapa sesi materi didalam ruang yang menjadi dasar-dasar yang wajib diketahui dan dipahami oleh calon penerima sertifikat selam. Sesi-sesi tersebut terdiri dari :


◙ Sejarah & organisasi selam

◙ Peralatan Selam

◙ Fisika penyelaman

◙ Fisiologi penyelaman

◙ Tehnik penyelaman

◙ Lingkungan penyelaman



Sebelum sesi pemberian materi dilakukan calon penerima sertifikat selam mengikuti pre test. Pre test ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan calon penerima sertifikat selam mengenai dasar-dasar pengetahuan penyelaman. Tes kesehatan wajib diikuti oleh setiap calon penerima sertifikat selam. Tahap akhir dari PAP adalah diadakannya evaluasi akhir dan apabila pada tahap ini calon penerima sertifikat selam dinyatakan tidak lulus maka mereka harus mengulang sampai dinyatakan lulus.

· Latihan Keterampilan Kolam (LKK)

Setelah mengikuti PAP, calon penerima sertifikat selam diwajibkan untuk mengikuti LKK. Latihan Keterampilan Kolam merupakan tahapan dimana seorang calon penerima sertifikat selam akan diberi materi mengenai tehnik dan aplikasi selam. Pada akhir sesi ini juga diadakan evaluasi/ujian dan apabila seorang calon penerima sertifikat selam belum memenuhi kriteria standar kelulusan maka mereka harus mengulang sampai dinyatakan lulus.

· Latihan Peraian Terbuka (LPT)

LPT merupakan rangkain akhir proses pendidikan, calon penerima sertifikat selam diwajibkan untuk melakukan LPT dilaut. Didalam LPT calon penerima sertifikat selam akan malakukan praktek tehnik dan pengetahuan yang telah mereka pelajari selama PAP dan LKK.

Biasanya dalam LPT juga dilakukan penyelaman-penyelaman untuk meningkatkan jam selam. Untuk jenjang tertentu juga dilakukan penyelaman dengan jenis-jenis yang berbeda seperti : selam malam (night dive), selam bangkai kapal (wreck dive), selam dalam (Deep dive) dll.



UKSA-387 Universitas Diponegoro secara rutin melakukan kegiatan sertifikasi setiap tahunnya di Kepulauan Karimunjawa – JAWA TENGAH. Kegitan tersebut biasanya dilakukan pada bulan September dan pesertanya berasal dari seluruh Indonesia. Karena UKSA-387 Universitas Diponegoro memiliki instruktur selam dari organisasi selam internasional yang berbeda maka setiap sertifikasi selam yang diselenggarakan UKSA-387 Universitas Diponegoro memiliki keleluasaan untuk memilih organisasi selam internasional mana yang dipakai dan jenjang selam tingkat apa yang akan dilaksanakan. UKSA-387 Universitas Diponegoro juga mewadai apabila ada klub-klub selam atau perorangan hendak melakukan sertifikasi selam melalui manajamen UKSA-387 Universitas Diponegoro.
Prev: Prosedur penyelaman
Next: jadwal recruitment PAP n LKK
reply share

audio reply video reply
Add a Comment
For:
Add a comment to this blog entry, for everyone
Send uksa387 a personal message
Subject:


-

Quote original message


uksa387
uksa387

* Photos of diving
* Personal Message
* RSS Feed [?]
* Report Abuse

© 2010 Multiply About · Blog · Terms · Privacy · Corporate · Advertise · Translate · API · Contact · Help