Minggu, 11 Oktober 2009

sejarah keguna'an air

1001 Kegunaan Air

Mandi dua kali sehari dan keramas minimal dua hari sekali, sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh. Bagi kesehatan sangat dianjurkan untuk minum air sebanyak 8 - 10 gelas sehari. Sebesar itulah ketergantungan kita pada air sehari-hari. Jika dilihat secara luas, air bahkan telah menjadi simbol ritual keagamaan dan kepercayaan, seperti; air wudhu, air baptis, air suci pengusir roh jahat, dll. Ingin lebih banyak mengetahui kegunaan, air?

Tak hanya untuk membersihkan diri
Sejak ratusan tahun sebelum Masehi, bangsa Rowawi telah mengenal manfaat mandi. Tujuan utama mereka adalah mengupayakan kebersihan dan kesegaran tubuh. Kemudian dikembangkan menjadi mandi perawatan. Tak heran jika mandi di masa itu tidak hanya menggunakan air, melainkan juga mandi susu, berendam di air jernih yang dilengkapi pancuran, dan mandi sari bunga yang wangi. Jika mandi dengan air biasa kita kenal sebagai perawatan tubuh sehari-hari, maka saat ini mandi yang menggunakan materi lain, kita kenal dengan istilah spa, yang berasal dari kata Yunani, sante par aqua yang berarti terapi air untuk kesehatan.

Berdasarkan hasil riset para peneliti di sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin, peredaran darahnya akan lancar sehingga tubuh terasa lebih segar. Selain itu diketahui bahwa mandi air dingin meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh yang berdampak meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan virus. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak. Lembaga penelitian yang sama berhasil membuktikan bahwa mandi dengan air dingin di pagi hari berpotensi meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria, dan hormon estrogen pada wanita. Peningkatan produksi kedua hormon tersebut berpengaruh memperbaiki kualitas sperma dan sel telur, serta meningkatkan dorongan seksual. Sedangkan khusus pada wanita peningkatan kadar estrogen dalam tubuh akan meminimalkan risiko gangguan reproduksi.

Terapi air
Air yang digunakan untuk membersihkan diri diketahui dapat menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan, seperti; penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran napas, dan usus. Manfaat yang besar inilah yang menyebabkan air dikembangkan sebagai alternatif terapi. Salah satu cara adalah berendam di dalam air yang mengandung unsur tertentu, seperti magnet, garam, belerang, atau zat lain yang bisa meningkatkan kesehatan.

Cara lain terapi air adalah mandi dengan pancuran atau shower yang memberikan efek semburan pada kulit. Semburan air akan terasa seperti pijatan yang menyebabkan relaksasi otot dan menimbulkan rasa nyaman pada tubuh. Para pakar pengobatan alternatif bahkan menyatakan, berjalan-jalan di sekitar air terjun, atau air mancur akan berdampak baik bagi tubuh akibat reaksi ion-ion negatif cipratan air tersebut. Reaksi ini diyakini bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, serta memaksimalkan penyerapan oksigen.

Saat ini telah dikembangkan terapi yang unik, yaitu gabungan terapi air dan suara, dikenal sebagai Liquid sound. Terapi ini dilakukan di Bad Sulza, Rhuringen, Jerman. Pasien diminta tidur terlentang di permukaan air yang berkadar garam sangat tinggi, seperti di laut mati, sebesar 3%, posisi kedua tangan disilangkan ke belakang tubuh. Saat yang bersamaan diperdengarkan musik dari pengeras suara yang diletakkan di dasar kolam. Konon, setelah menjalani terapi ini orang akan merasa lebih tenang, nyaman dan segar.

Melancarkan metabolisme
Air tak hanya dapat mencegah atau menurunkan risiko gangguan kesehatan. Namun air terbukti memelihara dan melancarkan sistem metabolisme tubuh. Menurut seorang ahli gizi, Dr. Elvina Karyadi, dalam tubuh seorang pria berbobot tubuh 70 kg, terdapat kira-kira 45 L. (Perempuan memilik kandungan air lebih rendah sebab komposisi lemak tubuh perempuan lebih besar.) Dari total kandungan 45 L. air tersebut, sekitar 30 L terdapat dalam sel tubuh (intraseluler) sedangkan 15 L berada di luar sel (ektraseluler). Air yang termasuk ekstraseluler adalah cairan otak, cairan mata dan hidung, juga cairan pada saluran pencernaan.

Sebenarnya tubuh memiliki mekanisme untuk mempertahankan keseimbangan air. Rasa haus adalah mekanisme normal ketika tubuh membutuhkan tambahan cairan. Air yang dibutuhkan tubuh setiap hari kira-kira 2 - 2,5 L (8 - 10 gelas). Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk air yang berasal dari makanan (kuah sup, soto, dll), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup dll. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh.

Pengeluaran cairan dari tubuh dapat dicemati melalui beberapa mekanisme pembuangan, yaitu; melalui urin, feses, keringat, dan juga saluran pernapasan. Jumlah air yang dikeluarkan dalam bentuk urin rata-rata adalah 1 L perhari, yang terkandung dalam feses adalah 50 - 60 ml perhari, melalui keringat 1 L (tergantung suhu udara sekitar).

Jika kekurangan air
Peran penting air dalam tubuh, menyebabkan pemenuhannya harus segera dilakukan. Jika tubuh kita kekurangan cairan, maka akan terjadi berbagai gangguan. Dr. James M. Rippe, seorang kardiolog dari Amerika menyarankan agar kita minum lebih banyak dari rasa haus yang dirasakan. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa kekurangan cairan, bahkan yang sangat kecil, akan mengakibatkan penurunan kinerja tubuh. Kita akan lesu, atau tidak sigap.

Kebutuhan air setiap orang berbeda, tergantung pada beberapa faktor, antara lain; aktivitas yang dilakukan, suhu udara di lokasi aktivitas, serta bobot tubuh. Tetapi bukan berarti pekerjaan ringan yang dilakukan sambil duduk di ruang berpendingin tidak membutuhkan banyak cairan. Kondisi udara di ruang berpendingin cenderung menyebabkan dehidrasi pada kulit. Karenanya, sangat disarankan agar pemenuhan cairan tetap dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar